Sabtu, 29 Agustus 2009

TECHNO

"Pohon Buatan" untuk Emisi Karbon Hadir 10 Tahun Lagi

LONDON - Ilmuwan dan ahli rancang bangunan kini tengah mengembangkan ide berbasis geo-enginering untuk menciptakan hutan berisi sekira 100.000 "pohon buatan".

Mereka menyebutkan, dalam kurun waktu 10 atau 20 tahun lagi pohon buatan ini akan segera hadir guna mengurangi emisi gas karbon.

Salah satu ilmuwan dari Institution of Mechanical Engineers mengatakan bahwa tanpa keberadaan geo-engineering sangat mustahil bagi penduduk Bumi menghindari terjadinya perubahan cuaca.

"Jenis teknologi geo-engineering yang kami ajukan bisa menghambat proses perubahan cuaca. Untuk manfaat jangka panjang, teknologi ini sangat penting untuk mengurangi emisi gas karbon," kata Nem Vaughan dari University of East Anglia yang dikutip dari BBC, Kamis (27/8/2009).

Vaughan menyebutkan ada dua jenis geo-engineering. Kategori pertama berupaya "mendinginkan" Bumi dengan memantulkan matahari jauh-jauh. Namun nyatanya, cara ini masih menimbulkan masalah.

Sementara untuk geo-engineering kategori kedua, berupaya menghilangkan karbondioksida di atmosfer dan menyimpannya.

Untuk itu, pohon buatan menjadi jawaban atas hal ini. Pohon buatan memiliki prinsip cara kerja yang sama dengan pohon sungguhan yaitu menangkap karbondioksida di udara melalui sebuh filter.

Karbondioksida yang tertangkap kemudian dihilangkan dari filter untuk kemudian disimpan. Teknologi ini juga masih berhubungan dengan pengembangan infrastruktur penyimpanan karbon. Karbondioksida dapat disimpan dalam tambang minyak di laut utara.

Prototip pohon buatan ini diklaim dapat menyedot karbondioksida dari atmosfer hingga ribuan kali. Namun bagaimanapun hebatnya teknologi tersebut, alangkah lebih baiknya jika penduduk Bumi menjaga kelestarian hutan alami. Karena keberadaan hutan dan pepohonan alami sangat penting bagi kehidupan manusia di Bumi. (rah)



UFO Bertamu ke China Selama 1/2 Jam

BEIJING - Sebuah UFO dikabarkan telah menyambangi langit China. Piring terbang itu berhasil membuat ratusan orang terkesima.

Dilansir melalui Xinhua, Jumat (28/8/2009), benda terbang tak dikenal itu telah bertamu ke China pada tanggal 23 Agustus lalu, pukul 22.00 waktu China. UFO tersebut melayang-layang selama setengah jam di atas langit jalan Beibei Binjiang di wilayah Chongqing.

Lamanya waktu UFO tersebut berdiam mengakibatkan tidak hanya satu orang yang mellihat, melainkan ratusan orang. Sayangnya, mereka hanya bisa melihat bentuk UFO tanpa mendengar adanya suara-suara yang dihasilkan dari mesin maupun perangkat yang ada di UFO.

Benda terbang itu memiliki bentuk menyerupai huruf V. Di sisi-sisinya terdapat beberapa warna yang menghiasi, merah, biru, hijau, kuning dan putih, mirip dengan warna pelangi yang berpendar secara bergantian.

Selama UFO tersebut berdiam, sebuah pesawat pun melintas. Seorang saksi mata mengatakan bahwa ia mempercayai UFO tersebut berdiam di lokasi lebih tinggi daripada pesawat komersil yang melintas itu.

Setelah puas berdiam selama setengah jam, UFO tersebut mulai berkelip-kelip sampai akhirnya hilang ditelan awan hitam. (srn)


Mahasiswa Indonesia Kembangkan Robot
'Bermoral'



JAKARTA - Selangkah lagi dunia robot akan terhenyak dengan kemunculan robot yang memiliki 'moral'. Selama ini robot yang memiliki perasaan mungkin hanya dapat dilihat lewat layar kaca.

Lihat saja, kisah robot yang berbalik jahat menyerang penciptanya, atau mungkin Wall E, robot pengelola sampah yang mampu menyadarkan kehidupan umat manusia.

Berdasarkan penelitian dan pengembangan ahli robotika Indonesia dan Portugal, diperkirakan robot-robot yang memiliki sensitivitas perasaan bisa berdampingan dengan manusia.

Dalam International Journal of Reasoning-based Intelligent Systems, seperti dilansir Softpedia, Kamis (26/8/2009) Luis Moniz Pereira, dari Universidade Nova de Lisboa, Portugal, dan Ari Saptawijaya, mahasiswa Universitas Indonesia mencoba mengenalkan sebuah pendekatan baru dalam mekanisme 'pengambilan keputusan', sebuah robot berdasarkan logika komputasional.

Sistem yang dikembangkan kedua mahasiswa itu akan memprediksi semua kemungkinan logika yang akan dihadapi oleh robot. Robot nantinya bisa membayangkan semua konsekuensi dari setiap tindakannya, tak jauh berbeda dengan yang dilakukan manusia saat berhadapan dengan pilihannya. (srn)

0 komentar:

Posting Komentar

Love is...
© Gede_Constantine - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace